The Great Blog
Kalian semua tentu tahu landmark terkenal di China?
*drum rolls*
Benar sekali! The Great Wall atau Tembok Cina!
Dan kali ini (hei, archivenya sudah ganti bulan bo!) karena gw baru aja dari China (meskipun gw nggak ke Tembok Cinanya) gw menamakan entry kali ini seperti itu untuk menghargai negeri Cina.
Dan karena entry ini akan sangat panjang karena mencakup sepuluh hari gw di Cina. Dan sayangnya, kalau di Great Wall ada fasilitas becak (rickshaw kalau mau lebih keren) buat orang yang capek jalan, di sini nggak ada ojek buat yang capek baca.
Dan sekarang, dimulailah hari-hari penuh pencobaan... karena gw sama sekali nggak bisa bahasa China.
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Kata orang, terbawa suasana membuat orang melakukan hal yang tidak terduga. Dan hal itu terbukti selama gw di China.
Setelah kita tiba di Shanghai, kita (gw, nci gw en bokap gw) dijemput sodara gw yg tinggal di Shanghai. Besoknya kita ke Shanghai Museum of Science and Technology (namanya keren abiz, tempatnya sih biasa aja). Di sana, ada alat buat mengukur gelombang seismik. Dan hebatnya, entah terbawa suasana atau apa, bokap gw dengan santainya nanya penjaganya, "Ini boleh dicoba ya?"
Langsung diketawain sama sodara gw.
Besoknya, setelah kita balik ke sana en mo pulang lagi (yang dilanjutkan dengan acara nyasar karena kelewatan), kursi di sebelah gw basah. Pas ada orang mo duduk di situ, entah refleks atau apa, nci gw blg "Eh, basah"
Besoknya lebih hebat lagi. Kita pergi ke sebuah restoran kecil, en pas mo pesen sate kambing sepuluh tusuk, sodara gw malah bilang "sip", bukan "Shi". En seperti tabrakan beruntun, salahnya juga beruntun.
Habis nanya kita mau kangkung apa nggak, dengan santainya dia bilang ke waitressnya "Kangkung satu".
Dan pas kita mau balik ke Guangzhou, nggak tahu ada apa dengan otak gua, apakah karena keseringan naik pesawat trus nggak bekerja dengan bener ato gimana, pas gw mo cerita tentang biksu yang salah masuk kamar mandi buat orang cacat, gw malah jadi bilang "Ada biksu mau masuk tong sampah"
Nah lho... terbawa suasanakah?
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Bule itu aneh. Atau mungkin di negara asalnya nggak seperti itu, gw nggak tahu.
Di China, semua nama stasiun dibuat sesuai nama jalannya. Jadi kalau nama jalannya Liu Hua, nama stasiunnya Stasiun Liu Hua.
Hebatnya, waktu gw mo turun ke stasiun metro yang ada, gw berjalan lewat bule yang bilang ke temennya "The road is named after whatever the station is named" yang kira-kira berarti "Jalannya dinamakan sesuai dengan nama stasiunnya" yang berarti kebalikannya.
Bule... bule...
En tau nggak kalian, ternyata ada darah bule di dalam gw, tapi tinggal sisa berapa persen... gitu ya, tau deh.
Tapi bangga lho! Bule gitu!
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Orang Indonesia punya kebiasaan khusus. Selalu tertarik sama apa yang ditambah embel-embel gratis.
Kemaren pas kita di bandara Soekarno-Hatta, kita kecepetan satu jam lebih. Karena malas nunggu di waiting room, kita nunggu di lounge.
Pertama, bokap gw nawarin. Gw en nci gw udah males-males gitu soalnya dikiranya mahal. Pas bokap gw bilang gratis, gw lgsg semangat nanya "Mana!?" sementara nci gw nanya "Iya!?"
Orang Indonesia...
En sekarang udah ada penyakit baru, namanya diatut.
Kalo diare itu penyakit buang-buang air, diatut itu penyakit buang-buang gas.
Dan hebatnya bokap gw bangga! Diceritain!
Orang Indonesia...
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Sewaktu di China, kita dikira berbagai macam orang.
Waktu kita lagi di toko kaset langganan sodara gw, pemiliknya kira gw en nci gw itu muridnya sodara gw. Hebat juga ya.
Besoknya di museum, bokap gw en sodara gw ngomong pake bahasa khek, en penjaga liftnya kira kita orang Thailand (Weleh).
Pas kita ke Wai Yu Wai Mao Da Xue, universitas di Guangzhou, sekretaris di admission office kira gw en nci gw orang Vietnam (nah lho!?) en habis itu cewek-cewek yang pas ketemu kita ngira kita orang China!
Tampang kita pasaran banget apa ya? Gw nggak ngerti deh.
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Orang China itu iseng ato kurang ajar ato gimana gw nggak ngerti deh.
Nama orang kok diganti-ganti!?
Ada yang tahu Coldplay? Gw nggak tahu soalnya. Nah, dalam bahasa Mandarin, Coldplay diterjemahin jadi sesuatu yang ada kata Wan (yang berarti Main). Rese nggak tuh? Namanya bagus-bagus jadi aneh.
Yang bikin gw sebel, Linkin Park diartiin juga, jadi Lin Ken Gong Yuan.
Kata bokap, Lin Ken itu dipake buat nerjemahin nama Lincoln (Linkin kok jadi Lincoln, jelek amat). En yang lebih parah, Parknya bener-bener diterjemahin jadi Taman soalnya Gong Yuan itu artinya Taman.
Sial bener...
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Teknologi sekarang memungkinkan orang buka pintu pake kartu, seperti di hotel-hotel pada umumnya.
Gw nggak ngerti bokap gw mo masuk kamar sekalian bayar sewanya ato gimana, tapi pas mo masuk ke kamar hotel, dengan hebatnya dia malah pake kartu kredit Citibank.
Hm...
Sampe dicoba berapa kali lho, baru dia sadar itu bukan kartu kuncinya.
Hebat juga ya potensi orang Indonesia itu.
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Oh, en yang terakhir, pas di sana, ada surga buat cosplayers!
Ada satu toko pernak-pernik yang kebetulan jual barang-barang anime murah banget! Gw beli satu set barang-barang FullMetal Alchemist (jam perak Edward Elric, cincin Izumi, kalung yang ada simbol di belakang jaket Edward) cuma 25 ribu. Nci gw beli satu set rantainya Kurapika cuma 35 ribu, dan gw beli gantungan kunci Naruto 3 biji cuma 10 ribu!
En habis itu gw ketemu toko baju yang ngejual baju-baju tokoh anime! Keren banget!
Pertama gw liat seragam basketnya Hanamichi Sakuragi, trus jubah Akatsuki. Nci gw bilang dia lihat bajunya Kurosaki Ichigo setelah dia Bankai, dan pas balik, kita ngeliat seragam kapten Gotei kelompok 6, dan bajunya Haruno Sakura.
Bener-bener surga cosplayers.
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Oke deh, inilah akhir dari Great Blog yang panjangnya kira-kira sama dengan Great Wall, tapi kilometernya diganti kata, hohohohohohohoho. Sampai ketemu lagi di entry berikutnya!
*drum rolls*
Benar sekali! The Great Wall atau Tembok Cina!
Dan kali ini (hei, archivenya sudah ganti bulan bo!) karena gw baru aja dari China (meskipun gw nggak ke Tembok Cinanya) gw menamakan entry kali ini seperti itu untuk menghargai negeri Cina.
Dan karena entry ini akan sangat panjang karena mencakup sepuluh hari gw di Cina. Dan sayangnya, kalau di Great Wall ada fasilitas becak (rickshaw kalau mau lebih keren) buat orang yang capek jalan, di sini nggak ada ojek buat yang capek baca.
Dan sekarang, dimulailah hari-hari penuh pencobaan... karena gw sama sekali nggak bisa bahasa China.
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Kata orang, terbawa suasana membuat orang melakukan hal yang tidak terduga. Dan hal itu terbukti selama gw di China.
Setelah kita tiba di Shanghai, kita (gw, nci gw en bokap gw) dijemput sodara gw yg tinggal di Shanghai. Besoknya kita ke Shanghai Museum of Science and Technology (namanya keren abiz, tempatnya sih biasa aja). Di sana, ada alat buat mengukur gelombang seismik. Dan hebatnya, entah terbawa suasana atau apa, bokap gw dengan santainya nanya penjaganya, "Ini boleh dicoba ya?"
Langsung diketawain sama sodara gw.
Besoknya, setelah kita balik ke sana en mo pulang lagi (yang dilanjutkan dengan acara nyasar karena kelewatan), kursi di sebelah gw basah. Pas ada orang mo duduk di situ, entah refleks atau apa, nci gw blg "Eh, basah"
Besoknya lebih hebat lagi. Kita pergi ke sebuah restoran kecil, en pas mo pesen sate kambing sepuluh tusuk, sodara gw malah bilang "sip", bukan "Shi". En seperti tabrakan beruntun, salahnya juga beruntun.
Habis nanya kita mau kangkung apa nggak, dengan santainya dia bilang ke waitressnya "Kangkung satu".
Dan pas kita mau balik ke Guangzhou, nggak tahu ada apa dengan otak gua, apakah karena keseringan naik pesawat trus nggak bekerja dengan bener ato gimana, pas gw mo cerita tentang biksu yang salah masuk kamar mandi buat orang cacat, gw malah jadi bilang "Ada biksu mau masuk tong sampah"
Nah lho... terbawa suasanakah?
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Bule itu aneh. Atau mungkin di negara asalnya nggak seperti itu, gw nggak tahu.
Di China, semua nama stasiun dibuat sesuai nama jalannya. Jadi kalau nama jalannya Liu Hua, nama stasiunnya Stasiun Liu Hua.
Hebatnya, waktu gw mo turun ke stasiun metro yang ada, gw berjalan lewat bule yang bilang ke temennya "The road is named after whatever the station is named" yang kira-kira berarti "Jalannya dinamakan sesuai dengan nama stasiunnya" yang berarti kebalikannya.
Bule... bule...
En tau nggak kalian, ternyata ada darah bule di dalam gw, tapi tinggal sisa berapa persen... gitu ya, tau deh.
Tapi bangga lho! Bule gitu!
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Orang Indonesia punya kebiasaan khusus. Selalu tertarik sama apa yang ditambah embel-embel gratis.
Kemaren pas kita di bandara Soekarno-Hatta, kita kecepetan satu jam lebih. Karena malas nunggu di waiting room, kita nunggu di lounge.
Pertama, bokap gw nawarin. Gw en nci gw udah males-males gitu soalnya dikiranya mahal. Pas bokap gw bilang gratis, gw lgsg semangat nanya "Mana!?" sementara nci gw nanya "Iya!?"
Orang Indonesia...
En sekarang udah ada penyakit baru, namanya diatut.
Kalo diare itu penyakit buang-buang air, diatut itu penyakit buang-buang gas.
Dan hebatnya bokap gw bangga! Diceritain!
Orang Indonesia...
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Sewaktu di China, kita dikira berbagai macam orang.
Waktu kita lagi di toko kaset langganan sodara gw, pemiliknya kira gw en nci gw itu muridnya sodara gw. Hebat juga ya.
Besoknya di museum, bokap gw en sodara gw ngomong pake bahasa khek, en penjaga liftnya kira kita orang Thailand (Weleh).
Pas kita ke Wai Yu Wai Mao Da Xue, universitas di Guangzhou, sekretaris di admission office kira gw en nci gw orang Vietnam (nah lho!?) en habis itu cewek-cewek yang pas ketemu kita ngira kita orang China!
Tampang kita pasaran banget apa ya? Gw nggak ngerti deh.
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Orang China itu iseng ato kurang ajar ato gimana gw nggak ngerti deh.
Nama orang kok diganti-ganti!?
Ada yang tahu Coldplay? Gw nggak tahu soalnya. Nah, dalam bahasa Mandarin, Coldplay diterjemahin jadi sesuatu yang ada kata Wan (yang berarti Main). Rese nggak tuh? Namanya bagus-bagus jadi aneh.
Yang bikin gw sebel, Linkin Park diartiin juga, jadi Lin Ken Gong Yuan.
Kata bokap, Lin Ken itu dipake buat nerjemahin nama Lincoln (Linkin kok jadi Lincoln, jelek amat). En yang lebih parah, Parknya bener-bener diterjemahin jadi Taman soalnya Gong Yuan itu artinya Taman.
Sial bener...
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Teknologi sekarang memungkinkan orang buka pintu pake kartu, seperti di hotel-hotel pada umumnya.
Gw nggak ngerti bokap gw mo masuk kamar sekalian bayar sewanya ato gimana, tapi pas mo masuk ke kamar hotel, dengan hebatnya dia malah pake kartu kredit Citibank.
Hm...
Sampe dicoba berapa kali lho, baru dia sadar itu bukan kartu kuncinya.
Hebat juga ya potensi orang Indonesia itu.
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Oh, en yang terakhir, pas di sana, ada surga buat cosplayers!
Ada satu toko pernak-pernik yang kebetulan jual barang-barang anime murah banget! Gw beli satu set barang-barang FullMetal Alchemist (jam perak Edward Elric, cincin Izumi, kalung yang ada simbol di belakang jaket Edward) cuma 25 ribu. Nci gw beli satu set rantainya Kurapika cuma 35 ribu, dan gw beli gantungan kunci Naruto 3 biji cuma 10 ribu!
En habis itu gw ketemu toko baju yang ngejual baju-baju tokoh anime! Keren banget!
Pertama gw liat seragam basketnya Hanamichi Sakuragi, trus jubah Akatsuki. Nci gw bilang dia lihat bajunya Kurosaki Ichigo setelah dia Bankai, dan pas balik, kita ngeliat seragam kapten Gotei kelompok 6, dan bajunya Haruno Sakura.
Bener-bener surga cosplayers.
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Oke deh, inilah akhir dari Great Blog yang panjangnya kira-kira sama dengan Great Wall, tapi kilometernya diganti kata, hohohohohohohoho. Sampai ketemu lagi di entry berikutnya!
0 Comments:
Post a Comment
<< Home