Thursday, October 26, 2006

Guru Geografi: Batak en Buta Antara Literal dan Kiasan

Alkisah, di sebuah sekolah yang tidak disebutkan namanya di sini (demi menjaga nama baik sang guru yang akan dikisahkan, tapi gw boleh jamin, ini bukan di Smukie), ada seorang guru geografi.

(cerita ini nota bene boleh dibilang gw denger dari temen, jadi bila ada kesalahan detil, mohon dimaklumi)

Guru ini, pas pertama kali masuk kelas, memperkenalkan diri sebagai orang Batak yang galak dan nggak akan segan-segan kalo harus ngehukum murid.

Dan hal ini dibuktikan dengan...

GG (guru geografi): hei kamu! jangan main-main di pelajaran saya!
C (temen gw): nggak bisa gitu dong pak! Kok cuma saya yang diomelin!? Yang berisik kan yang lain!
GG: Oke, oke, tenang dulu, tenang... jangan panas...

Dan diketahui bahwa pernyataan di atas salah, sehingga terbuktilah bahwa dia bukan orang yang galak dan nggak segan-segan menghukum murid.

Q.E.D

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

Kasus kedua, guru geografi tersebut tidak bisa membedakan kiasan dan literal (sesungguhnya)

Suatu hari, kelas 1B sedang mengerjakan ulangan geografi. Dan di salah satu pertanyaan essay, ada pertanyaan: Jelaskan efek rumah kaca.

Menurut pengakuan temen gw, KL, temennya si A udah bilang "Duh, gw ada perasaan nggak enak nih" pas lagi ngejawab pertanyaan itu.

Dan tentu saja semua orang tahu bahwa efek rumah kaca adalah efek gas CFC yang membuat lubang di lapisan ozon.

Pas pengecekan jawaban, dengan PDnya guru tersebut bilang:

"Efek rumah kaca disebabkan petani modern sekarang banyak memakai rumah kaca"

O.o??

Q.E.D

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

nih gw kasi komen krn u gaudy haha btw jgn suka ngegosipin kjelekan org lho hehehehe tobaaaaaattt~~
jgn suka ngumbar kjelekan sndr jg.. malu2in kekekekeke

7:57 PM  

Post a Comment

<< Home

view my guestbook | sign my guestbook
get your free guestbook