Thursday, October 26, 2006

Sensor: Perlu nggak sih!?

Ada beberapa tipe orang di dunia ini.

Pertama, orang yang langsung mikirin sensor yang bisa mengetahui keberadaan sesuatu, kaya sensor di lift-lift gitu lho.

Kedua, orang yang langsung mikirin sensor di bacaan atau di lirik lagu yang digunakan untuk menyensor kata-kata tidak pantas.

Ketiga, ini yang bahaya, yah... orang yang... langsung mikirnya ke sesuatu yang boleh diketahui hanya setelah melewati wajib belajar 12 tahun klo perlu, meskipun 9 tahun juga dah ditolerir sih.

Oke, sekarang kita akan memberikan hadiah dua milyar (partikel debu bukan rupiah) buat orang-orang yang masuk kategori kedua. Yang masuk kategori kedua angkat tangan! (Sekalian bantu ngabisin debu yang mau dibuang dari vacuum clearner gitu)

Dan apakah topik kita hari ini? Jeng jereng jeng... Sensor dalam lagu!

Tahu lagu London Bridges? Yap, London BridgeS, bukan London Bridge. Bukan lagu anak-anak yang liriknya "London Bridge is falling down... falling down..." tapi lagu yang liriknya dipenuhi kata-kata indah berwarna-warni.

Kmaren ini, gw sempet demen banget sama lagu yang satu ini (demen ma pelangi, jadi demen kata-kata indah berwarna-warni, hohohoho). Pas lagi jalan pulang naik jemputan gw, yang jemput tuh nyetel Mustang Radio (or something yah, soalnya dia juga bilangnya Masteng tuh. Ato jangan-jangan Mastenk?)

MCnya bilang bakal diputer lagu London Bridges, dan gw dah seneng aja tuh. Tapi tiba-tiba...

Kata-katanya disensor! (Oh no!)

Jadinya kira-kira begini...

"Oh shh... oh shh... oh shh..."

Buset lah. Udah kaya orang keselek ludah sendiri lagi bunyinya.

Heran gw. Orang Indo hebat banget bisa nyensor lagu segala. Trus kenapa ga dipake buat hal yang lebih berguna sih?

Pertanyaan kedua, lagu DMX, Eminem, dkk yang lebih parah aja GA DISENSOR! Kenapa yang satu ini malah harus disensor!?!? Ga adil!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

view my guestbook | sign my guestbook
get your free guestbook